Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Kemenkes Hebat, Indonesia Sehat

Sinergi Pusat dan Daerah dalam Meningkatkan Inovasi dan Solusi dalam Percepatan Pembangunan Kesehatan di Indonesia

285

Jambi, 10 April 2018

Menkes Nila F Moeloek hadiri pada Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) di Provinsi Jambi (10/4). Rapat ini mengangkat tema “Bergerak Sinergi Kebijakan Pemerintah Provinsi dan Pusat Untuk Mewujudkan Universal Health Coverage melalui Percepatan Eliminasi TBC, Penurunan Stunting dan Peningkatan Cakupan dan Mutu Imunisasi menuju Jambi Tuntas 2021”. Rapat dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi Jambi Fachrori Umar dan diikuti oleh lebih dari 100 orang peserta perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan Provinsi, serta Pemerintah Daerah.

Dengan penyelenggaraan Rakerkesda ini para peserta dapat bertukar informasi, mencari inovasi, sehingga dapat memberikan edukasi kepada masyarakat nantinya. Selain itu, diharapkan pada tahun 2019, Indonesia sudah mencapai Universal Health Coverage (UHC). Dengan UHC diharapkan seluruh masyarakat mempunyai akses terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan menurunkan resiko finansial akibat pelayanan kesehatan.

Menkes Nila F Moeloek menyampaikan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) harus terus digelorakan dan dilakasanakan dengan konsisten. “Tenaga kesehatan harus aktif mendatangi warga sebgai upaya promotif dan preventif,” tegas Menkes.

Dalam 3 tahun terakhir untuk Case Detection Rate Provinsi Jambi mengalami stagnasi pada angka 40%. Sementara cakupan imunisasi mengalami peningkatan tetapi belum merata. Hal ini menunjukkan masih perlu peningkatan cakupan yang optimal (universal child immunization) sampai dengan level desa. Pada tahun 2015 – 2017 dari 11 kabupaten/kota yang ada di Provinsi Jambi masih terdapat 2 kabupaten yang mengalami permasalahan stunting dengan kategori tinggi antara 30 – 39%, sedangkan 9 kabupaten/kota lainnya mengalami permasalahan stunting dengan kategori rendah dan sedang.

Menkes menyatakan bahwa upaya peningkatan penemuan kasus TBC perlu upaya terobosan dengan melibatkan organisasi kemasyarakatan. Adapun untuk mencapai target imunisasi harus mampu mencegah adanya “immunization gap” maupun “protection gap” pada penduduk sasaran. Sementara untuk intervensi penurunan stunting harus memperhatikan life cycle (siklus kehidupan), mulai dari remaja, wanita usia subur, ibu hamil,ibu menyusui dan bayinya, hingga balita.

Kunjungan Lapangan Menteri Kesehatan

Sebelum menghadiri Rakerkesda, Menkes menyempatkan diri mengunjungi Posyandu Melati 6 Tambak Sari untuk melihat kegiatan di Posyandu ini, seperti seperti menimbang, melihat tinggi badan dan pemberian vitamin pada anak Batita dan Balita.
Kunjungan juga dilakukan di RSUD Mattaher untuk melihat upaya penanganan pasien TBC. Di RSUD Mattaher, pasien TBC disediakan ruang minum obat terbuka yang berada di belakang RSUD, dibuat seperti taman. Dengan suasana ini diharapkan pasien tidak merasa bosan diruangan dan dapat berdiskusi dengan teman-teman dilingkungan RSUD. Kunjungan lainnya dilakukan di Pusat Pelayanan jantung Jambi Cardiac Centre (JCC ) dan ruang Katerisasi Jantung (Cath Lab).

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected].

Previous Article
Hari Anak Nasional 2024, Masyarakat Harus Pahami Karakteristik TBC
Next Article
Kemenkes Raih Skor Tinggi Pelayanan Publik 2024, Bukti Nyata Komitmen untuk Masyarakat

MINISTRY OF HEALTH RELEASE


KALENDER KEGIATAN

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Jl. H.R. Rasuna Said Blok X-5 Kav. 4-9
Jakarta Selatan 12950
Indonesia

Ikuti Kami:

© 2025